Belajar Tentang Hidup Bersama Eddie Dalam ‘The Five People You Meet In Heaven’

09.43


Buku ini sudah lama berada di rak buku saya dan salah satu buku yang ingin saya baca. Saya ingat, buku ini adalah buku yang dipinjamkan oleh seorang teman. Sudah lama sekali dan kemarin saya baru selesai membacanya. Baiklah. Terlalu banyak basa-basi akan membosankan, bukan?

The Five People You Meet In Heaven adalah buku kedua dari Mitch Albom yang saya telah baca, setelah sebelumnya pernah membaca Tuesdays With Morrie yang bercerita tentang pertemuan setiap hari Selasa antara mahasiswa dan dosennya, Morrie Schwartz yang sudah berusia lanjut di rumahnya sampai akhirnya menjadi sebuah “kuliah” akhir tentang cara menjalani hidup. Sama seperti Tuesdays With Morrie,  buku ini mengajak saya untuk belajar tentang hidup bersama  Eddie.

Ceritanya dimulai di akhir, ketika Mitch Albom menggambarkan beberapa jam dan menit-menit menjelang kematian Eddie. Diceritakan bahwa Eddie akan meninggal di Ruby Pier — taman hiburan tempat ia bekerja, tepatnya di sebuah atraksi besar yang masih baru bernama Freedy’s Free Fall. Eddie yang selama hidupnya bekerja memelihara dan memperbaiki wahana taman hiburan sebagai bagian maintenance, tinggal di apartemen yang sama selama puluhan tahun. Ia merasa hidupnya tak ada yang membanggakan. Ia merasa kehidupannya sia-sia. Bahkan saat kematiannya, yang ia ingat hanya sepasang tangan kecil yang menggenggam tangannya dan pertanyaan “apakah aku berhasil menyelamatkan gadis kecil itu?” yang belum terjawab dan terus menghantui benaknya.

Setelah kematiannya, diceritakan bahwa Eddie memulai perjalanannya di alam baka, ia merasa seperti terlahir kembali menjadi anak-anak. Alam baka memiliki beberapa tingkat dan pada setiap tingkat, ada seseorang  yang  sedang menunggu  Eddie. Ketika kamu meninggal, akan ada orang-orang yang kau temui dan menceritakan padamu tentang kisah seseorang yang juga menjadi bagian dari kisahmu saat kau masih hidup. Beberapa dari mereka mungkin kau kenal dan beberapa yang lain mungkin tidak kau kenal. Tapi sebenarnya kisah hidup mereka bertautan dengan kisah hidupmu sebelum mereka meninggal dan tanpa kau sadari mereka telah mengubah hidupmu.

Pada tingkat pertama alam baka, Eddie bertemu dengan Si Orang Biru. Si Orang Biru ini adalah orang yang ditemui Eddie saat masih anak-anak, ia bercerita bahwa ia meninggal karena kecelakaan dan yang menyebabkan kematiannya adalah Eddie. Saat itu Eddie berusia tujuh tahun sedang bermain lempar-lemparan bola bisbol yang didapatkan Eddie sebagai hadiah ulang tahunnya. Ketika bola melayang di atas kepala Eddie dan jatuh di jalan, ia kemudian mengejarnya dan mobil yang sedang melintas nyaris menabraknya. Lalu, sekarang di alam baka, ia bertemu dengan orang yang ternyata pernah hamper menabraknya dan menceritakan kisah tersebut, meskipun di satu sisi Eddie sama sekali tak mengenalnya. Si Orang Biru menunggu Eddie untuk menyadarkannya bahwa kejadian yang terjadi dalam hidup setiap hari, ada dua sisi yang saling bersentuhan. Namun, kadang-kadang, kita hanya memandang cerita hidup kita sendiri tanpa peduli dengan cerita hidup orang lain yang mungkin saja bernasib buruk. Eddie tidak tahu bahwa pada saat yang bersamaan, Si Orang Biru sekuat tenaga mengendalikan mobil dengan menginjak rem dan membanting setir, ia gemetar karena hamper menabrak anak laki-laki itu. Orang Biru merasa pusing sebab jantung nya memompa lebih cepat daripada biasanya, padahal jantungnya lemah. Mobilnya hampir bertabrakan dengan mobil lain, membanting setir lagi dan menginjak pedal rem kuat-kuat sekali lagi. Mobilnya meluncur sampai menabrak bagian belakang truk yang sedang parkir, ketika ia keluar memeriksa kerusakan mobil, ia jatuh di sampingmobilnya. Setelah satu jam, polisi menemukannya dan penyebab kematiannya dinyatakan sebagai serangan jantung (hal. 48-49).

Benar bahwa seringkali kita luput memandang cerita atau kejadian yang terjadi dalam hidup dari dua sisi. Seperti halnya Si Orang Biru dan Eddie, pada hari dan waktu yang sama,  ada dua kejadian yang berbeda namun saling bertautan, di satu sisi berakhir menyenangkan dan di sisi lainnya berakhir menyedihkan.

“Satu-satunya waktu yang kita sia-siakan adalah waktu yang kita habiskan dengan mengira kita hanya sendirian.” (hal. 55)

Orang kedua yang ditemui Eddie adalah seorang Kapten semasa ia mendaftarkan diri sebagai sukarelawan untuk pergi ke medan perang. Seorang Kapten berjanji tidak akan meninggalkan prajuritnya dalam medan perang. Kapten mengungkapkan sebuah pengakuan bahwa dialah yang menembak kaki kanan Eddie untuk menyelamatkannya, meski pada akhirnya Kapten tetap mati dalam perang. Kapten mengajarkan Eddie tentang apa sebenarnya pengorbanan itu. Kematian adalah kita bangun besok pagi, lalu ada dunia baru menunggu kita dan hidup kita di dunia merupakan hari kemarin kita. Dunia baru berupa alam baka adalah tempat untuk kita belajar memahami hari-hari kemarin kita semasa hidup di dunia.

“Aku memang menembakmu,” katanya, “dan kau kehilangan sesuatu, tapi kau mendapatkan sesuatu juga. Hanya saja kau belum tahu. Aku pun memperoleh sesuatu.”

“Memperoleh apa?”

“Aku memenuhi janjiku. Aku tidak meninggalkanmu.” (hal. 98)

Hal-hal sederhana yang kita lakukan dalam hidup kerap memberikan pengaruh besar terhadap hidup orang lain. Namun, kita mungkin tidak menyadarinya. Pada saat kematian kita, di alam baka akan bertemu orang-orang itu, menyadarkan kita bahwa tidak ada hidup yang sia-sia dan tidak ada pengorbanan yang perlu disesali. 

Lalu, siapa orang ketiga, keempat, dan kelima yang ditemui Eddie di alam baka? Pelajaran apa yang mereka akan ceritakan kepada Eddie? Kalian bisa baca di novel karya Mitch Albom ini. Kalau kalian tidak punya uang untuk membeli novelnya, silakan pinjam ke teman atau perpustakaan. Kalau perlu, curi saja di toko buku mana pun. Saya menyarankan teman-teman untuk membacanya sebelum usia kalian menginjak 25 tahun atau bahkan lebih dari itu, sebelum kalian terus merasa bahwa hidup yang kalian jalani tidak berguna, sebab hidup semakin rumit. Jika masih merasa hidup kalian tidak berguna dan merasa tidak melakukan apa pun yang membuat diri kalian menjadi orang besar, silakan baca lagi buku ini. Yay!

Selamat berakhir pekan.

Salam,
Zahra

You Might Also Like

0 Komentar