Bermula Dari Sebuah Kotak Tua (Ulasan Film: Amelie)

09.08


Amelie adalah film romance-comedy asal Perancis kedua yang saya tonton. Film ini dibintangi oleh Audrey Tautou bercerita tentang seorang wanita muda bernama Amelie Poulain yang masa kanak-kanaknya tidak bahagia karena ia tidak disenangi oleh ayahnya akibat penyakit jantung yang dideritanya. Ibunya meninggal ketika Amelie masih kecil karena tertimpa seorang turis yang melompat untuk bunuh diri dari atas gereja.


Film yang dirilis tahun 2001 ini diceritakan dengan seorang narator yang menceritakan kehidupan Amelie di dalam keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya. Sejak kecil, Amelie memiliki imajinasi yang bebas. Amelie kecil tidak berkesempatan bergaul karena harus menjalani homeschooling dengan ibunya sebagai gurunya. Sementara ayahnya yang seorang dokter tidak banyak menghabiskan waktu bersama selain untuk memeriksanya. Amelie tumbuh dalam keluarga aneh dengan masa kecil terisolasi di dalam rumah. Akhirnya, Amelie tumbuh menjadi seorang perempuan yang pemalu dan naif.



Ketika Amelie beranjak dewasa, ia menjadi seorang pelayan di sebuah kafe. Bagian yang menarik dari film ini adalah ketika ia tidak sengaja menemukan sebuah kotak tua penuh dengan mainan-mainan masa kecil seseorang yang disembunyikan sekitar 40 tahun yang lalu di balik tembok kamar mandinya. Amelie begitu terpesona saat menemukan kotak itu dan ingin mengembalikan ke pemiliknya. Ketika Amelie menemukan pemilik kotak tua itu, dia memberikan kotak itu secara tidak langsung. Saat si pemilik kotak tua itu mengambil dan melihat isi kotak tersebut, ia merasa sangat bahagia dan tidak menyangka bisa melihat lagi kotak itu. Dari kejauhan, Amelie ikut senang bisa membuat orang lain bahagia. Sejak saat itulah, Amelie bertekad untuk membantu dan membuat orang-orang bahagia. Jean-Pierre Jeunet sebagai seorang sutradara mengemas film ini tidak hanya dengan bumbu komedi dan romantis, sekaligus terdapat sisi humanis dan drama pula.



Ketika Amelie berhasil membantu dan membahagiakan orang-orang di sekitarnya, ia merasa tidak ada yang peduli padanya dan terbentur pada kenyataan bahwa dirinya merasa kesepian. Namun, cerita Amelie tidak berujung di sini, sebab ia bertemu dengan seorang pria yang bekerja di sex shop dan hobi mengumpulkan hasil photo box yang dibuang pemiliknya dalam buku album foto. Amelie jatuh cinta kepada pria tersebut, ia mencoba menarik perhatiannya, namun ia masih seorang perempuan yang pemalu dan merasa tidak mampu mendekati pria itu.


Jika ditilik lebih jauh, film yang berakhir dengan kisah percintaan antara Amelie dan Nino (Mathieu Kassovitz), sebenarnya kisah cinta mereka itu klise, sudah banyak film yang menggunakan ide cerita tersebut. Namun, dengan ide cerita yang sederhana dan realistis, menceritakan kisah hidup seseorang dalam perjalanan mencari jati dirinya, film ini dikemas jauh berbeda dengan film romance-comedy dari Hollywood dan Thailand. Dari segi sinematografi benar-benar unik dan khas film Perancis. Saya suka dengan cara pengambilan gambar film Perancis ini.



Tidak heran jika film dengan judul asli Le Fabuleux Destin D'Amelie Poulain masuk nominasi Academy Award pada tahun 2001, yaitu sutradara terbaik, film terbaik, dan film asing terbaik. Selain itu, juga terpilih sebagai film terbaik Eropa tahun 2001. Jean Pierre Jeunet berhasil membuat film romance-comedy yang berbeda pada umumnya dan memberikan sudut pandang baru dari ide cerita yang sederhana. Jika kalian ingin menonton film dengan bergenre romance-comedy, saya merekomendasikan film ini sebagai salah satu list dalam daftar film yang akan kalian tonton.

 "Then she breaths deeply, life is simpe and clear."

Salam,
Zahra

You Might Also Like

0 Komentar