Dari Sebuah Isu Menjelma Drama

10.25



Foto ini diambil ketika sedang jalan kaki di Ubud:
'Clown', 'Coruptor', 'It hurt because it mattered'.

Memasuki minggu ketiga Januari di tahun 2016, ada saja keriuhan yang terjadi di Indonesia dan tak lepas dari drama para manusianya. Ketika ada kebingaran yang sedang banyak dibicarakan orang-orang, semua orang berlomba-lomba mengabarkanapa yang sedang terjadi untuk menjadi ‘yang paling cepat tahu’, padahal belum tentu yang dikabarkan adalah kebenaran yang utuh. Apalagi kalau hanya membaca judul berita yang disuguhkan, tanpa mau tahu isinya. Kadang-kadang judul berita dan isinya tidak selalu bergandengan. Saya pernah membaca judul  berita dengan diksi yang bikin penasaran, setelah membaca isinya, ternyata berbeda. Mulai saat itu, saya selalu menanamkan rasa ingin tahu untuk membaca berita seutuhnya.

Salah satu keriuhan yang baru terjadi harikamis kemarin (14/1) adalah ledakan bom yang menggemparkan di kawasan Sarinah, jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Semua orang tahu bahwa tak perlu keluar rumah membeli koran untuk mengetahui kejadian tersebut, cukup dengan akses internet, kita bisa duduk santai di rumah sembari menjelajahi dunia cyber. Dengan sangat cepat, apa yang sedang diperbincangkan orang banyak bisa dinikmati melaluisosial media, sebab banyak orang yang tiba-tiba menjelma wartawan dadakan, seolah-olah sedang berada di lokasi kejadian atau TKP. Padahal mungkin saja sedang duduk manis sembari menyeruput kopi atau menyesap teh. Kemudian tertawa cekikikan ketika mengabarkan peristiwa itu dan kita disuapi kebohongan yang membuat perut mual.

Beberapa orang di Indonesia sangat mudah dibuat kaget dan gelagapan terhadap isu yang sedang ramai dibicarakan tanpa mau menilik secara utuh. Membaca atau menonton berita hanya di satu media. Beberapa yang lainnya membuat berita sendiri dari apa yang dilihat di sosial media. Sedikit orang yang mau merenung dan mengamati bagaimana orang-orang kebanyakan menciptakan drama untuk diperdebatkan. Ada apa, sih?


Foto ini diambil di lapangan bank sentral Indonesia yang berlokasi tak jauh dari Sarinah, namun dalam waktu yang jauh berbeda. Persamaannya ialah, suasana sama-sama sedang riuh, Saat itu, berbagai isu termasuk pelemahan nilai rupiah, dirayakan dengan penampilan drama oleh para pegawai, dimeriahkan dengan asap bewarna dan kostum-kostum mewah.

Seperti kejadian ledakan bom kemarin, ada banyak drama yang muncul dan diperdebatkan di dunia cyber yang tidak nyata.Ketika saya mengetahui bahwa telah terjadi ledakan bom di Jakarta, saya penasaran dengan reaksi orang-orang. Dimulai dari yang berbondong-bondong mengunggah foto di Instagram sebagai wujud dari turut berduka atas kejadian tersebut.Tak lupa mencantumkan hashtag yang ternyata menimbulkan perdebatan inilah itulah.Kemudian dilanjutkan dengan keriuhan polisi yang fashionable. Berlanjut dengan ‘polisi ganteng’. Entah apalagi. Isu yang menjelma drama dari para manusia. Berawal dari kepanikan, berakhir dengan lelucon yang bagi saya,itu sungguh ironis.

Kita ini seperti anak kecil dan isu yang sedang banyak diperbincangkan adalah makanan sehari-hari kita yang disuapkan oleh media. Sebagai anak kecil, kadang-kadang kita pandai memilih mana makanan yang enak dan tidak enak. Begitu juga dengan kejadian yang ada di depan mata kita, menjadi pilihan kita sendiri untuk tidak sembarangan membuka mulut dan mengunyah sesuatu yang belum tentu enak. Sebaiknya kita lebih berhati-hati menyebarkan suatu isu dengan mentah-mentah tanpa tahu kebenarannya.

Salam,
Zahra

You Might Also Like

0 Komentar