Sing Street (2016): Brendan is Everyone’s Big Brother!
17.25
Carney
adalah salah satu individual yang masuk ke dalam list of people that inspire me melalui filmnya. Berawal dari
menonton film Once (2007), saya langsung cari tau siapa orang di balik film yang
absolutely my cup of tea ini. Siapa
yang nggak pernah dengerin Falling Slowly? Lagu yang mungkin nggak pernah absen
di playlist orang-orang yang lagi jatuh cinta. Who could resist Markéta Irglová and her soothing voices? Ugh I miss those days. Kemudian,
rilislah Begin Again (2013) yang lagi-lagi jadi favorit saya. Ditambah Carney memilih
Keira Knightley jadi Gretta si pemeran utama,
like I bet he knows that I love her a lot. Hahaha. Lalu, tahun ini Carney ngerilis
sesuatu yang menarik dan agak beda lewat squad berisi anak-anak 15 tahunan
dalam Sing Street (2016). Sedikit berbeda memang dari dua film sebelumnya,
karena di film ini Carney membuatnya dari pengalaman personal. But, he still stays with one thing that I
love about all of his movies, music. Musik punya kekuatan buat menyampaikan
emosi bahkan sampai titik dimana mereka bisa mengganti percakapan.
Karakter-karakter di dalam filmnya John Carney selalu berbagi lagu-lagu sebagai
pengganti hal-hal yang nggak bisa mereka lakuin atau ungkapin.
Sing
Street sendiri memiliki setting pada tahun 1985 di Dublin, Irlandia dan bercerita
mengenai seorang remaja berumur 15 tahun, Conor (Ferdia Walsh-Peelo). Orang tua
Conor saat itu sedang mengalami kondisi keuangan yang sulit dan mereka hampir
berpisah sehingga Conor terpaksa dipindahkan ke sebuah sekolah Katolik yang
biayanya lebih murah. Disana ia bertemu seorang pembully dan kepala sekolah
yang sangat konservatif. Conor memiliki seorang kakak laki-laki bernama Brendan
(Jack Reynor) yang sangat mencintai musik pada masa itu dan seorang kakak
perempuan bernama Ann (Kelly Thornton) yang ingin menjadi seorang arsitek. Saat
awal masuk sekolah tersebut, Conor memberanikan diri buat kenalan sama Raphina
(Lucy Boynton) yang bukan merupakan siswa di sekolah itu namun tinggal di
sebuah share house tepat di depannya. Saat Conor mrenghampiri Raphina, dia
nggak punya apapun buat bikin Raphina kagum. Saat tau kalau Raphina lagi usaha
buat jadi model, Conor bilang kalau dia ingin Raphina jadi model video klipnya.
Padahal saat itu Conor nggak punya band. Hahaha. Jadilah Conor membuat band
dadakan bernama Sing Street dan keseluruhan film bercerita tentang proses Conor
dan teman-temannya dalam membangun band tersebut.
Lewat
film ini kita diajak untuk merasakan masa-masa kejayaan band-band di tahun 80an
seperti Duran Duran, The Jam, The Cure, dan lainnya yang secara nggak langsung
membangun plot film ini. Pemain-pemain yang merupakan remaja-remaja biasa ini
belum pernah berakting sebelumnya asli berasal dari Irlandia. Namun, akting
mereka, terutama Ferdia Walsh-Peelo sang tokoh utama mampu membuat saya
mencintai karakter-karakter di dalam Sing Street ini. Terutama Ferdia yang
sesungguhnya memiliki bakat bermusik dan lahir dari keluarga musisi membuatnya
terlihat meyakinkan sebagai frontline dari Sing Street. Jack Reynor yang
berperan sebagai Brendan, kakak Conor yang putus sekolah namun punya pemikiran
yang cukup dalam mengenai kehidupan melalui musik berhasil tampil menjadi salah
satu karakter yang menarik perhatian saya. Selain mungkin saya merasa memiliki
ikatan emosional karena sama-sama merupakan anak pertama di keluarga. Ia mampu
mengajarkan Conor akan filosofi hidup melalui musik. yang cukup meyakinkan
untuk membimbing adiknya, berhasil membentuk Conor dan menunjukkan arah musik
yang diciptakan Conor. Kalau di dunia nyata, orang-orang seperti Brendan
dianggap sebagai beban negara, namun di film ini perlahan-lahan ia berhasil
membuat saya jatuh cinta karena ketulusan dan rasa sayangnya terhadap keluarga
serta karakternya yang menyenangkan. For
me, he’s such a highlight of this movie. His character developed so much and he
could be such everyone’s big brother. Hahaha.
Karakter Raphina yang menurut saya awalnya misterius dan rumit, seiring berjalannya film tampil semakin sederhana. Saat Conor dan kawan-kawan sedang shooting video klip untuk salah satu lagu mereka di pinggir pantai, Raphina sebagai model diminta untuk melompat ke bawah pijakan pinggir pantai yang tak tertangkap kamera dan terlihat seolah tenggelam. Namun, Raphina secara tiba-tiba benar-benar melompat ke dalam air. Conor panik dan kemudian menyusul melompat untuk membantu Raphina. Saat ditanya, kenapa ia melakukannya Raphina menjawab “Kau tidak boleh melakukan sesuatu dengan setengah-setengah, Conor.” Lalu Conor langsung menciumnya. Seperti Conor, saat itu saya langsung mencintai Raphina.
Memang,
untuk sebuah band yang berisi remaja-remaja belasan tahun yang lagu-lagu yang
mereka ciptakan rasanya terlalu matang, namun perhatian saya teralihkan karena
visualisasi terutama kostum-kostum yang mereka kenakan sangat nyentrik dan Carney
berhasil merepresentasikan nuansa tahun 80-an melalui itu semua. So far, pesan dalam film ini rasanya tidak ada yang terlalu dalam dan semuanya mengalir begitu saja. Sing Street adalah sebuah film yang menurut saya cukup kita (penikmat musik tanpa batasan genre) tonton untuk bersenang-senang.
Berikut
trailer Sing Street dan salah dua dari beberapa ost di dalam film ini yang
sangat saya sukai:
Trailer Sing Street
Sing Street - Up
Sing Street - To Find You
Salam,
Yola.
(Sumber Foto: Google)
0 Komentar