Musik Country dan Kampung Halaman (Ulasan Film: Hannah Montana The Movie)

02.59


Namanya Elvis Presley. Siapa sih yang nggak tahu dia? Atau minimal pasti pernah melihat fotonya. Karier Elvis berawal dari satu genre musik favorit saya, musik country. Sebelum dia menjadi raja rock and roll dia pernah dijuluki sebagai The Hillbilly Cat. Saya sendiri nggak terlalu memfavoritkan Elvis, cuma beberapa saja lagunya yang saya suka seperti Always On My Mind dan It’s Now Or Never. Namun, bagaimanapun dia tetap seorang legenda, yang lagu-lagunya nggak akan pernah mati.

Saat ingin menulis ulasan tentang Hannah Montana The Movie, memang tidak bisa dipungkiri (mungkin siapapun termasuk saya) tiba-tiba akan teringat dengan Elvis Presley dan jadi ingin sekali menjelaskan sedikit tentang musik country. Musik country itu sendiri sebenarnya campuran dari bermacam-macam unsur irama musik di Amerika Selatan yang daerahnya sebagian besar masih belum dijamah metropolisasi, masih daerah-daerah pedesaan. Genre musik yang berkembang sejak tahun 1920-an ini, istilah awalnya bukanlah musik country melainkan musik hillbilly. Sederhananya musik country ini mengingatkan kita pada koboi hehe.


Di Indonesia sendiri musisi-musisi kita seperti Ebiet G. Ade dan Iwan Fals juga terkena pengaruh musik country di irama aransemennya, suara-suara instrumen semacam harmonika, gitar bass dan biola diikutsertakan dalam lagu-lagu mereka.

Nah, musik country inilah yang mendominasi dan melatarbelakangi film Hannah Montana The Movie (2009). Film yang diangkat dari serial Disney berjudul sama inilah yang mengenalkan saya pada musik country.  Film ini berlokasi di negara bagian Amerika Serikat yaitu Tennessee, tepatnya di kota Nashville. Ya memang, kota tersebut bernuansa pedesaan. Bercerita mengenai Miley Stewart (diperankan oleh Miley Cyrus), berasal dari keluarga yang cinta dengan musik country namun tidak ada yang tahu bahwa ia telah lama menjalani hidup sebagai dua orang. Saat Miley mengenakan sebuah wig pirang lurus dan berponi, ia adalah seorang penyanyi populer di Amerika bernama Hannah Montana. Ia menjalankan hidup sebagai dua orang agar tetap bisa merasakan kehidupan layaknya orang biasa saat melepas wig-nya. Hanya Ayah dan dua sahabat dekatnya lah yang tahu. Setelah bertahun-tahun menyembunyikan identitasnya,  ia merasa kewalahan, frustasi sekaligus terlena dengan dunianya sebagai seorang selebriti. Suatu hari, Miley terpaksa pulang ke kampung halamannya di Tennasee untuk menghadiri pesta ulang tahun neneknya, saat itu pula ia dihadapkan pada suatu keputusan berat mengenai identitasnya.

Ayahnya, Billy Ray Stewart (diperankan oleh Billy Ray Cyrus) adalah seorang penyanyi country terkenal di masanya. Hal unik dari film ini adalah Miley Cyrus nyatanya memang anak Billy Ray Cyrus yang merupakan penyanyi country terkenal di masanya dulu. Mereka pun memang berasal dari Tennesse. Dari film inilah saya jadi menyukai musik country. Di Hannah Montana The Movie, Billy Ray Cyrus sempat menyanyikan satu lagu berjudul Back to Tennessee.


Menonton Hannah Montana The Movie banyak membuat kita mendapatkan pelajaran baru mengenai keluarga melalui musik country. Film ini bagi sebagian orang termasuk saya memang akan meninggalkan kesan tersendiri dengan mengajak penontonnya untuk mengingat kampung halaman. Nenek saya tinggal di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Di pelosok kampung yang penduduknya sebagian besar berternak sapi, lembu dan kambing, serta menambak ikan, dan bertani di sawah-sawah yang terbentang berhektar-hektar disana. Saya selalu tinggal cukup lama di kampung saat liburan dan lebaran, namun kini nampaknya sudah tidak mungkin sering-sering seperti dulu. Duduk-duduk di gubuk, memandang sawah, tambak ikan, ditemani angin sepoi-sepoi. Yang lucunya, sama seperti Miley Stewart. Bedanya ia duduk di gubuk sambil menulis lagu dan bermain gitar, sedangkan saya cuma melamun. Tak apa, saya sudah cukup merasa mirip dengan Miley Stewart walau hanya dalam durasi 2 jam saja.


Salam,
Yola.

(Sumber Foto: Google)

You Might Also Like

0 Komentar