Dari Balik Tiket Kereta Senja

10.03


Beberapa teman-teman mungkin pernah mendengar nama Gardika Gigih Pradipta seorang komponis muda asal Yogyakarta yang pertama kali saya temukan karya-karyanya lewat Soundcloud. Karya instrumentalnya yang paling saya favoritkan adalah yang berjudul Kereta Senja - Train Music Orchestra (Feat. Eya Grimonia). Dan mungkin dapat menjadi teman dalam membaca racauan singkat yang saya tulis di bawahnya sebagai perwujudan kecil tak seberapa dari cerpen Tujuan: Negeri Senja karya Seno Gumira Ajidarma.


Dari Balik Tiket Kereta Senja

Ini adalah beberapa kalimat yang kutulis di balik tiket kereta senja. Ya, aku memutuskan untuk pergi daripada rasa penasaran lama-lama membunuhku. Pada sebuah sore yang ramai di stasiun Tugu, aku menunggu. Yang kubawa hanya tas selempang kesayanganku tanpa isi. Habis itu tak ada lagi.

Kalimat-kalimat ini semacam akhir untuk aku yang telah melewati suatu ketika itu. Kemarin-kemarin di mana suaraku parau dan nafasku tersengal. Ketika aku sibuk menengok ke belakang, meratapi kesia-siaan yang entah kenapa ku pijak.

Suatu ketika matahari terlambat terbit dan sayup-sayup adzan tak sampai ke telingaku.

Lima menit lagi kereta senja datang. Ah, negeri senja, seperti apa rupamu? Aku pasrah kalau-kalau malam disana suram, subuh disana lain, dan pagi tak lagi menepati janji. Inginku sederhana semoga disana ada peluk dan uluran tangan, supaya aku tak kedinginan lagi. Pun tertinggal, pun terjatuh.

Di detik-detik terakhir ini, aku tahu tak akan ada kata kembali. Seperti perjalanan biasa, yang pulang dengan duduk dipinggir jendela menatap lampu-lampu jalan sambil memasang headset di telinga. Mencoba menyulam benang-benang manis kenangan selama perjalanan kemarin-kemarin, menjadi bekal untuk hari-hari selanjutnya yang akan terasa berjalan terseok-seok.

Kereta senja datang, tepat seperti yang mereka ceritakan dan apa-apa yang kulihat sendiri. Aku bergegas naik kereta. Karena setelah ini, entahlah.

Salam,

Yola.

(Sumber Foto: Google)

You Might Also Like

0 Komentar