Jangan Ngejudge: Sebuah Refleksi Dari Video Klip 'Breath'
21.07
Lima bulan yang lalu, Park Hyo Shin, seorang penyanyi dari Korea Selatan merilis
album terbarunya dengan single utama berjudul Breath. Breath, menurut saya,
adalah sebuah lagu tentang seseorang yang siap meninggalkan masa lalu untuk
menyambut masa depannya. Berikut lirik
bahasa inggris dari lagu tersebut:
The
breaths that I will take today
The places that I will rest in today
I’m living like this today
The places that I will rest in today
I’m living like this today
The
dreams that I dreamed last night
That I left on the bottom of my bed
Covers my exhausted heart
As I close my eyes, it’s alright
That I left on the bottom of my bed
Covers my exhausted heart
As I close my eyes, it’s alright
In
a shape that’s a bit different from others
I fall asleep alone
When morning comes again and I open my eyes
I want to smile
I fall asleep alone
When morning comes again and I open my eyes
I want to smile
On
a night like tonight
If I can stay in this dream
If I can hope for things I can’t
If I can not be afraid, just like you
If I can stay in this dream
If I can hope for things I can’t
If I can not be afraid, just like you
On
a day like today
When old tears that I thought dried up, flow again
My small heart that hasn’t fallen asleep
Breathes
When old tears that I thought dried up, flow again
My small heart that hasn’t fallen asleep
Breathes
Like
the birds that fly
In the endlessly far sky
I don’t wanna look back
Past this road, Spring is somewhere
Rain falls on the strengthlessly stopped world
So today grows again
I’m living that day
In the endlessly far sky
I don’t wanna look back
Past this road, Spring is somewhere
Rain falls on the strengthlessly stopped world
So today grows again
I’m living that day
Video klip Breath
sangat sederhana. Sepanjang musik video kita hanya
disuguhkan dengan single shot scene Park Hyo Shin yang duduk di sebuah rooftop
dan bernyanyi dengan gayanya yang khas hingga akhir lagu. Namun, terselip
beberapa scene yang menampilkan seorang pianis bernama Jung Jae Il, yang dishot
di lokasi berbeda, terlihat seperti sebuah hall
gedung yang terabaikan. Jung Jae Il ini sendiri adalah salah seorang pianis,
musisi, produser, dan penulis lirik di Korea Selatan. Saya pernah menonton
beberapa penampilan live Park Hyo Shin, khususnya saat ia menyanyikan lagu
hitsnya berjudul Wild Flower (you should listen to this song guys, seriously)
dan Jung Jae Il sendiri cukup sering mengiringi penampilan live Park Hyo Shin.
Saat melihat Jung Jae Il bermain piano, bagi kebanyakan orang mungkin akan menjudge
bahwa caranya menekan tuts piano cukup ekstra atau lebay. Hal ini terbukti dari
beberapa komentar yang saya baca di video Youtube berbagai live performance
Park Hyo Shin dan video klip Breath tersebut. Jujur saja, awalnya saya juga
termasuk beberapa dari orang-orang tersebut. Namun ada sebuah komentar yang
cukup menampar dan menyadarkan saya untuk berpikir kembali, apa sih alasan di
balik cara Jung Jae Il memainkan piano dengan ‘lebay’itu?
“Because he’s an
artist.” That’s it. Penampilan terbaik seorang artis itu sebenernya berasal
dari kebebasan mereka berekspresi dan menyampaikan emosi. Kebanyakan artis
sadar kalau mereka harus keliatan estetik dan enak dilihat saat lagi tampil
karna memang itu yang bakal menarik banyak orang, generally, buat suka sama
mereka. Harus cantik dan ganteng, in a nutshell. Itu sebenernya salah satu yang
ngebuat bahasa tubuh ataupun ekspresi wajah
mereka yang harusnya dilepasin sebebas-bebasnya jadi kaya kekurung.
Padahal kebebasan itu yang seringnya ngehasilin penampilan paling jujur.
Waktu John Mayer debut dan dia nyanyi live
dengan ekspresi muka yang ‘lucu’, people
made fun of him. Tapi kalau kita coba hal yang sama dan ngebiarin mulut kita ngelentur dengan
gimanapun anehnya waktu nyanyi, kita bakal sadar kalo pelafalan kata per kata
bahkan tone suara kita bakal kedengaran jelas dan lebih bagus. Jadi,
kenapa seorang artis harus mengontrol dan nahan output, penampilan mereka
(ekspresi terhadap emosi personalnya) cuma karena orang-orang menjudge bahwa
itu aneh, bahwa mereka akan terlihat nggak menarik? Terutama saat ‘aturan’ ini
seringnya berasal dari orang-orang yang mungkin cuma sekedar tepuk tangan
dengan apa yang mereka lihat dan dengar, tapi nggak ngerti proses produksi dari
balik apa yang mereka lihat dan dengar itu sendiri.
Kalau
seorang artis tampil dengan cara yang ‘membahayakan’ audience (misal melanggar
etika, pelanggaran hak asasi, atau hal-hal yang psychologically damages) tentu
aja nggak ada yang ngelarang buat protes bahkan menentang. Tapi kalau emang itu
nggak membahayakan siapapun, saya rasa kita nggak punya hak buat bilang kalau
penampilan seorang artis itu aneh atau enggak. Hal ini sih yang saya dapet dan
pelan-pelan mulai saya tanam di pikiran saya ke depannya setelah membaca
komentar akan penampilan ‘lebay’ Jung Jae Il.
Park Hyo Shin & Jung Jae Il |
Secara
personal, pada akhirnya saya ngerasa kalau Jung Jae Il menyeimbangkan lagu dan
kemampuan Park Hyo Shin sendiri. Breath adalah sebuah lagu yang powerful, yang
ngebawa suatu emosi baik terhadap penyanyi dan penontonnya. Jung Jae Il menekan
tuts dengan power waktu dibutuhin and pulled right back in this power by
hunching right over. Dia ngejauh dan ngedeketin tubuhnya dengan keyboard disaat-saat
tetentu, so that he could put his entire body and strength into making sure the
notes were soft and delicate. Ini adalah salah satu pengertian dari seseorang
yang give their all buat sebuah penampilan, seninya mereka. Juga saat saya
mencari tahu, ternyata Jung Jae Il dan Park Hyo Shin ini sendiri berteman baik.
Jung Jae Il mengerti arti di balik lagu ini dan betapa besar berartinya lagu
ini terhadap temannya. Fyi, lagu ini dirilis setelah Park Hyo Shin keluar dari
agensi lama dan masuk ke agensi baru yang mungkin namanya kurang familiar
dibanding agensi lama tersebut bagi orang Korea, terlepas dari Park Hyo Shin
sendiri udah terkenal banget di Korea, namun lagu ini jadi awal dari
perjalanan baru Park Hyo Shin.
Kita masing-masing mungkin berpendapat berbeda, namun siapapun artis yang sedang
menyampaikan karyanya, baik itu dalam bentuk lagu, lukisan, film, puisi, dan
seni lainnya, kita hanya harus respect terhadap passion dan
kejujuran di dalam karya mereka. Seperti yang saya katakan bahwa hal ini yang
belakangan mulai saya tanamkan didalam pikiran saya, bahwa saya nggak boleh dengan
gampangnya menjudge sebelum mengetahui hal-hal di balik lahirnya sebuah karya. Sekedar
Google-ing aja nggak susah kok hihi.
Buat teman-teman yang mau melihat bisa menonton video klip Breath disini ya:
Salam,
Yola.
2 Komentar
seriously pernah nonton live nya park hyo shin ? dikorea ? waduh ini impian banget, mungkin nggak ya dia ke indonesia, pasti nonton dah
BalasHapusPark hyo shin pernah ke indonesia .... Kalo liat dari video YouTube, sekitar taun 2011-2012 pas dia masih wajib militer,semoga taun kedepan kita bisa liat lagi performance nya baik live ato ga,
BalasHapus